Saudaraku
Bila kita sedang bermasalah baik untuk diri sendiri,
keluarga, teman, masyarakat, kita selalu mengedepankan bahwa saya benar, dia
yang salah. Kita selalu membenarkan masalah kita sendiri, dengan mati – matian
kita membela, walaupun kadang kita tahu bahwa kitalah yang salah. Apalagi kalau
kita merasa benar maka kita dengan angkuh dan sombong mengusung kebenaran itu
dengan bangganya. Seakan - akan kebenaran
merupakan hak paten bagi manusia. Mereka
rela dengan mengorbankan apa saja demi mendapatkan kebenaran itu. Sungguh ironis
mereka rela mengorbankan saudaranya demi kebenaran dengan menginjak – injak harga
dirinya, bahkan kalau perlu melenyapkan nyawa hanya demi gengsi kebenaran.
Dalam setiap masalah dimana kita selalu ingin mencari kebenaran
kita sendiri, akan membuat masalah itu tidak akan pernah berakhir, berlarut –
larut sampai menimbulkan dendam yang berkepanjangan sampai ke anak cucu. ( seperti cerita silat nya KhoFing hoo aja ). Ini
sungguh ironis sebab akan menguras pikiran dan tenaga kita habis untuk mencari
akal demi memenangkan semua persoalan itu.
Kadang hanya karena gengsi karena merasa orang terhormat, manusia
tidak mau mengaku salah sebab merasa, punya kedudukan, punya uang dan punya
segalanya untuk memenangkan suatu perkara seandainya perkara itu sampai naik ke
meja hijau. Mereka hanya berebut benar
agar namanya harum dan lebih terhormat.
Padahal kebenaran yang mereka perebutkan itu hanya sebagai kebenaran
semu, penuh tipu daya / pepesan kosong, yang
tidak akan memberikan dampak positif dalam kelanjutan hidupnya di masa – masa yang
akan datang.
Kenapa manusia merasa senang kalau dia bisa mendapatkan
kebenaran itu walaupun dengan berbuat curang ?
Kenapa mereka tidak mau mengaku salah yang akan membawa
keberkahan dan semua masalah akan lebih cepat selesai ?
Apakah benar kebenaran itu ukuran standar di dalam hidup manusia ?
Apakah kita tidak mau melihat kenyataan bahwa dengan
mempertahankan kebenaran Iblis di laknat Allah dan dihukum selamanya dalam
neraka ?
Dan apakah kita tidak mau melihat Nabi Adam dengan mengakui
kesalahannya diampuni dosanya oleh Allah dan dijanjikan surga ?
Padahal kalau kita mau mengakui salah semua persoalan akan
lebih mudah terurai dan mudah untuk memberikan solusi keluarnya, tetapi memang
itu adalah watak iblis yang telah merasuk kedalam jiwa manusia, tidak mau
mengakui kesalahan sehingga menambah masalah, menjadi masalah yang lebih besar.
Saudaraku …….
Mari kita rubah pola pikir
kita sekarang dengan mau mengakui kesalahan sebab dengan mengakui kesalahan
semua persoalan akan lebih cepat terselesaikan, dosa akan diampuni dan
mendapatkan tempat kembali yang lebih baik.
Kesombongan tidak akan mendatangkan manfaat apapun kecuali
dendam yang panjang dan menambah hukuman kita semakin panjang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar