6 Juli 2012
“ Menggelar Acara Tradisi
Makaman di Buyut Undung – undung “
“ Suasana Makam Buyut
Undung – undung “ waktu subuh 6 Juli
2012.
di Blok Dlereng, Desa Lurah, Plumbon, Cirebon
Acara tradisi makaman
di makam Buyut Undung – Undung
Pagi ini selesai
shalat subuh disibukkan suara orang yang berdatangan ke makam Buyut Undung – Undung
yang kebetulan ada di depan rumah. Tua – muda, laki – perempuan, dewasa dan
anak – anak. Mereka datang dengan gembira. Mereka membawa perbekalan nasi
dengan lauk pauk lengkap dan jajanan untuk dibuat kenduri.
Saya keluar rumah dan
bertanya dalam hati ada acara apa ini kok rame amat. Saya bertanya kepada warga
yang ada :
“ ada acara apa ini
mas “ ?
“ acara makaman pa “ kata
salah seorang dari mereka.
“ Maksudnya gimana “ ?
“ Pada intinya mengirim
do’a kepada para leluhur yang telah meninggal wabil kusus Buyut Undung – Undung
. Memang di tempat bapak tidak ada acara
seperti ini “ ? dia balik bertanya.
“ Tidak ada, tapi
mungkin kalau di kampung dulu ada yang namanya nyadran kali “
Acara ini pada intinya
mengirim do’a arwah yang telah mendahului kita agar mendapat ampunan dari
Allah, dan agar ditemapatkan disisi – nya.
Mereka menunggu
pembawa acara yang akan memimpin acara tersebut tapi belum datang. Setelah ditunggu
beberapa lama belum juga datang, acara tidak dibuka – buka juga. Mas dedi tetangga
depan rumah mendekati saya meminta untuk memimpin do’a. saya bingung sebab saya
pendatang dan tidak tahu acara adat yang seperti ini.
“ Acaranya apa mas ?
“ Ya baca do’a aja pa haji,
khusus nya buat Buyut Undung – Undung dan seluruh arwah “.
“ Pakai tahlil tidak “
?
“ Ga usah pa haji do’a
saja biar cepat “.
“ Ya sudah “ akhirnya
saya setujui untuk memimpin baca do’a
Antusias warga dalam
melaksanakan acara “ Makaman “ subuh 17 sya’ban 1433 H / 06 Juli 2012
Peringatan makaman ini
dilaksanakan oleh seluruh warga Cirebon tiap tahun pada Bulan Sya’ban tanggal
17, kebetulan pada saat ini bertepatan dengan tanggal 6 Juli 2012.
Suasana ini
menunjukkan kerukunan warga yang alami, satu sama lain saling membantu, saling
menghormati dan khas suasana pedesaan seperti jaman aku masih kecil dulu.
Akhirnya saya memimpin
acara makaman di Buyut Undung – undung dengan membaca do’a tahlil setelah itu
bubar. Berkat dibagi – bagikan kepada seluruh warga yang hadir kemudian pulang
dapat berkat aku kasih ke anak yang kerja buat sarapan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar