Selasa, 06 November 2012

" Makaman Di Buyut Undung - Undung "


6 Juli 2012

“ Menggelar Acara Tradisi Makaman di Buyut Undung – undung “


“ Suasana Makam Buyut Undung – undung “  waktu subuh 6 Juli 2012. 
di Blok Dlereng, Desa Lurah, Plumbon, Cirebon

Acara tradisi makaman di makam Buyut Undung – Undung
Pagi ini selesai shalat subuh disibukkan suara orang yang berdatangan ke makam Buyut Undung – Undung yang kebetulan ada di depan rumah. Tua – muda, laki – perempuan, dewasa dan anak – anak. Mereka datang dengan gembira. Mereka membawa perbekalan nasi dengan lauk pauk lengkap dan jajanan untuk dibuat kenduri.

Saya keluar rumah dan bertanya dalam hati ada acara apa ini kok rame amat. Saya bertanya kepada warga yang ada :

“ ada acara apa ini mas “ ?
“ acara makaman pa “ kata salah seorang dari mereka.
“ Maksudnya gimana “ ?
“ Pada intinya mengirim do’a kepada para leluhur yang telah meninggal wabil kusus Buyut Undung – Undung . Memang di tempat bapak tidak ada acara seperti ini “ ? dia balik bertanya.
“ Tidak ada, tapi mungkin kalau di kampung dulu ada yang namanya nyadran kali “
Acara ini pada intinya mengirim do’a arwah yang telah mendahului kita agar mendapat ampunan dari Allah, dan agar ditemapatkan disisi – nya.

Mereka menunggu pembawa acara yang akan memimpin acara tersebut tapi belum datang. Setelah ditunggu beberapa lama belum juga datang, acara tidak dibuka – buka juga. Mas dedi tetangga depan rumah mendekati saya meminta untuk memimpin do’a. saya bingung sebab saya pendatang dan tidak tahu acara adat yang seperti ini.

“ Acaranya apa mas ?
“ Ya baca do’a aja pa haji, khusus nya buat Buyut Undung – Undung dan seluruh arwah “.
“ Pakai tahlil tidak “ ?
“ Ga usah pa haji do’a saja biar cepat “.
“ Ya sudah “ akhirnya saya setujui untuk memimpin baca do’a


Antusias warga dalam melaksanakan acara “ Makaman “ subuh 17 sya’ban 1433 H  / 06 Juli 2012

Peringatan makaman ini dilaksanakan oleh seluruh warga Cirebon tiap tahun pada Bulan Sya’ban tanggal 17, kebetulan pada saat ini bertepatan dengan tanggal  6 Juli 2012.

Suasana ini menunjukkan kerukunan warga yang alami, satu sama lain saling membantu, saling menghormati dan khas suasana pedesaan seperti jaman aku masih kecil dulu.

Akhirnya saya memimpin acara makaman di Buyut Undung – undung dengan membaca do’a tahlil setelah itu bubar. Berkat dibagi – bagikan kepada seluruh warga yang hadir kemudian pulang dapat berkat aku kasih ke anak yang kerja buat sarapan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar