Minggu, 04 November 2012

" Satrio Piningit Itu Apa "


Rabu, 31 Oktober 2012. 05:14:36


Banyak orang berbicara masalah Satrio Piningit dan banyak para pujangga meramalkan bakal datangnya calon Satrio Piningit. Baik itu versi Ronggo Warsito Satrio Piningit maupun versi Ramalan Jongko Joyo Boyo dengan Ratu Adilnya. Namun semua hanyalah ramalan dan frediksi yang mempunyai penjabaran yang rumit menurut ketentuan zaman. Mereka hanya menggambarkan keadaan dalam suatu pemerintahan yang sudah mengalami zaman edan bakal muncul pemimpin baru yaitu dipimpin Satrio Piningit bakal mengalami jaman keemasan. Tetapi sampai sekarang belum ada yang cocok dengan semua ramalan yang mereka canangkan bahkan semakin hari semakin tidak menentu. 


Apalagi dalam mendekati " PILPRES " semua berlomba – lomba untuk mencari Satrio Piningit, sehingga timbul berbagai motif dan kepentingan dengan menghubung – hubungkan keadaan seseorang dengan keturunan yang bakal menjadi Satrio Piningit.Kemudian mereka meyakini bahwa jago yang diusungnya adalah Satrio Piningit.

Satrio Piningit itu adalah konsep untuk mewujudkan seorang manusia CALON PEMIMPIN yang handal,  tangguh yang mampu menjadi pelindung semua elemen masyarakat. Konsep ini sudah harus dipersiapkan sejak dini yaitu sejak memelihara bibit yang dikandung oleh manusia yang akan diberi kepercayaan untuk menanam wiji sejati. Sehingga setiap manusia mempunyai kesempatan untuk ikut mewujudkan munculnya Satrio Piningit.

Pada dasarnya Satrio Piningit itu adalah sebuah konsep dalam membentuk seorang calan PEMIMPIN yang unggul dalam segala hal, sehingga mereka mempunyai keunggulan yang lebih dari setiap manusia dalam wujud prilaku yang didambakan.

Sebagai gambaran gampangnya Seperti dalam pewayangan dalam lakon : “ TURUNNYA WAHYU KEPRABON “,  maka semua orang boleh berlomba untuk mendapatkan wahyu itu namun semua akan kembali kepada kegigihan kita dalam mempersiapkan manusia itu sendiri dengan laku : “ TOPOBROTO “, yang telah kita jalani. Dalam pewayangan perebutan itu dimenangkan oleh tokoh : “ ABIMANYU “  dengan anaknya : “ PARIKESIT “.

Kalau kita tengok kebelakang kita tahu bahwa Arjuno yang gemar topo broto dan seorang satria yang jadi jagonya Dewa dan mendapat gelar lelananging jagad, melahirkan Abimanyu yang mempunyai watak sembodo andap asor, tidak adigang, adigung, adiguno.

Padahal wahyu sudah diterima oleh Sombo anak dari Prabu Kresno yang tidak lain adalah penjelmaan Bethoro Wisnu. Namun karena Sombo mempunyai sifat yang sombong dan takabur setelah menerima wahyu ternyata wahyu yang sudah diterima oncat dari genggamannya dan masuk kedalam rahim Dewi Utari yang tidak lain adalah anak dari Raden Abimanyu.

Jadi dalam hal ini kita menyadari bahwa Satrio Piningit itu adalah suatu proses untuk membentuk watak manusia yang santun lemah lembut serta berbudi luhur agar mampu mengendalikan diri dari angkara murka dan nafsu yang rendah.

Jadi proses yang panjang untuk membentuk Seorang Satrio sebagai PEMIMIPIN yang tangguh ini sungguh sangat luar biasa proses dan perjuangan yang panjang untuk merobah suatu keadaan yang caosh. Sehingga kita tidak akan bisa memprediksi bahwa kita akan menemukan seorang Satrio Piningit dengan kemauan kita namun semua itu harus berjalan sesuai dengan ketentuan takdir yang Maha Agung.

1 komentar:

  1. ALKITAB YESAYA 65.1-16
    Jawaban Allah: Berkat Bagi Manusia
    65:1 Aku telah berkenan memberi petunjuk kepada orang yang tidak menanyakan Aku; Aku telah berkenan ditemukan oleh orang yang tidak mencari Aku . Aku telah berkata: "Ini Aku, ini Aku!" kepada bangsa yang tidak memanggil nama-Ku.
    65:2 Sepanjang hari Aku telah mengulurkan tangan-Ku kepada suku bangsa yang memberontak, yang menempuh jalan yang tidak baik dan mengikuti rancangan sendiri;
    65:3 suku bangsa yang sakitkan hati senantiasa di depan mata-Ku, dengan mempersembahkan korban di taman dewa dan membakar korban di atas batu bata;
    65:4 yang duduk di kuburan dan bermalam di dalam gua; yang memakan daging babi dan kuah daging najis ada dalam kuali mereka;
    65:5 yang berkata: "Menjauhlah, janganlah mendekati aku, nanti engkau menjadi kudus olehku!" Semua ini seperti asap yang naik ke dalam hidung-Ku, seperti api yang menyala sepanjang hari.
    65:6 Sesungguhnya, telah ada tertulis di hadapan-Ku: Aku tidak tinggal diam, malah Aku mengadakan pembalasan, ya, pembalasan terhadap mereka,
    65:7 atas segala kesalahan mereka, maupun atas kesalahan nenek moyangnya, semuanya serentak, firman TUHAN. Sebab mereka telah membakar korban di atas gunung dan mengaibkan nama-Ku di atas bukit. Memang Aku menakar ke dalam jubah mereka upah untuk perbuatan mereka yang dahulu!
    65:8 Beginilah firman TUHAN: "Seperti kata orang jika pada tandan buah anggur masih terdapat air: Janganlah musnahkan itu, sebab di dalamnya masih ada berkat! demikianlah Aku bertindak oleh karena Satria Piningit-Ku, yakni Aku tidak memusnahkan sekalian.
    65:9 Aku membangkitkan keturunan dari manusia, dan orang yang mewarisi gunung-Ku dari Indonesia; orang pilihan-Ku yang mewarisi yaitu Satria Piningit-Ku yang tinggal di situ.
    65:10 Gunung menjadi padang rumput bagi kambing domba, dan lembah menjadi tempat pembaringan bagi lembu sapi, untuk umat-Ku yang mencari Aku.
    65:11 Tetapi kamu yang telah meninggalkan TUHAN, yang telah melupakan gunung-Ku yang kudus, yang sajikan hidangan bagi dewa lain, dan yang suguhkan anggur bercampur rempah bagi dewa lain:
    65:12 Aku menentukan Satria Piningit bagi kamu,dan kamu sekalian bertekuk lutut untuk dibantai! Oleh karena ketika Aku memanggil, kamu tidak menjawab, ketika Aku berbicara, kamu tidak mendengar, tetapi kamu melakukan apa yang jahat di mata-Ku dan lebih sukai apa yang tidak berkenan kepada-Ku."
    65:13 Sebab itu beginilah firman Tuhan ALLAH: "Sesungguhnya, Satria Piningit-Ku makan, tetapi kamu yang menderita kelaparan; sesungguhnya, Satria Piningit-Ku minum, tetapi kamu yang menderita kehausan; sesungguhnya, Satria Piningit-Ku bersukacita, tetapi kamu yang mendapat malu;
    65:14 sesungguhnya, Satria Piningit-Ku bersorak-sorai karena gembira hati, tetapi kamu mengerang karena sedih hati, dan kamu menangis karena patah semangat.
    65:15 Kamu harus meninggalkan namamu kepada orang pilihan-Ku untuk dipakai sebagai sumpah kutuk ini: Tuhan ALLAH kiranya membuat engkau seperti mereka! Tetapi Satria Piningit-Ku disebut dengan nama lain,
    65:16 sehingga orang yang hendak mendapat berkat di negeri ini memohon berkat demi Allah yang setia, dan orang yang hendak bersumpah di negeri ini bersumpah demi Allah yang setia, sebab kesesakan yang dahulu sudah terlupa, dan sudah tersembunyi dari mata-Ku."

    BalasHapus