Jumat, 13 September 2013

Panggilah Manusia Dengan Rasa Hormat




Janganlah kamu jadikan panggilan Rasul diantara kamu seperti panggilan sebahagian kamu kepada sebahagian (yang lain). Sesungguhnya Allah telah mengetahui orang-orang yang berangsur- angsur pergi di antara kamu dengan berlindung (kepada kawannya), Maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah-Nya takut akan ditimpa cobaan atau ditimpa azab yang pedih. ( An – Nur : 63 )

Kalau kita melihat fenomena saat ini bahkan setelah lengser nya Presiden Kedua Bapak Presiden Soeharto, manusia sudah tidak menghargai orang dengan jabatannya, orang yang dituakan. Mereka memanggil dengan tanpa memberi rasa hormat dengan jabatan yang diembannya. Mereka menganggap sudah tidak pantas lagi menyebut bapak sekalipun bahkan mereka memanggil nama pun dengan inisial. Sehingga dengan bangga mereka menyebut ini “ Demokrasi Reformasi “. 

Padahal Allah sendiri telah melarang kita memanggil dengan panggilan yang tidak pantas kepada Rasul – Nya. Kemudian kita berpikir itu kan Rasul utusan Allah kalau ini kan hanya manusia yang sama derajatnya sama dengan kita. Kalau kita menganggap sama derajatnya sama kita itu dalam susunan tubuh manusianya sama – sama terbuat dari air mani. Dan yang membedakan manusia dihadapan Tuhan adalah taqwanya.

Tetapi dalam kehidupan bermasyarakat ? ada suatu aturan yang harus kita junjung tinggi untuk menghormati orang yang diberi kelebihan oleh Allah dan masyarakatnya. Kalau sama dengan kita kenapa kamu tidak jadi presiden  ? jangankan presiden jadi kepala rumah tangga yang baik saja tidak mampu. Jadi jangan sombong bahwa jabatan itu tidak ada manfaatnya. Jabatan itu diperoleh dengan kepercayaan masyarakat untuk dijadikan orang yang dapat dijadikan panutan, dan yang pasti mempunyai kelebihan yang banyak dari pada manusia lainnya.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar