Shalat harian hanya dibatasi
oleh waktu shalat yang telah ditetapkan oleh nabi berdasarkan contoh shalat
yang di contohkan oleh malaikat Jibril. Tempat boleh dimana saja yang penting
bersih dan suci dari hadats dan najis. Boleh di masjid, mushola, rumah, pinggir
kali, pinggir jalan, di hutan, di pantai, di kendaraan dan tempat – tempat
manapun yang penting bisa untuk shalat. Boleh dilakukan sendiri, maupun
berjama’ah. Tetapi dalam shalat harian ini di utamakan shalat berjama’ah. Sebab
diganjar lebih banyak 27 derajat dari pada shalat sendiri. Dan ini merupakan ujian bagi seorang muslim
dalam menjalankan shalat yang mampu meningkatkan keimanan kita.
Shalat harian ini merupakan
suatu pondasi seorang muslim untuk melaksanakan ketaatan kepada allah. Dan
shalat tidak boleh ditinggalkan baik dalam keadaan lapang maupun sempit. Dalam
keadaan kaya maupun miskin, dalam keadaan sehat maupun sakit, dalam keadaan
iklas maupun terpaksa, bahkan kalau sudah tidak mampu shalat baik dengan
berdiri, duduk, berbaring, isyarat, matipun harus dishalatkan.
Betapa pentingnya shalat ini
sebab shalat merupakan suatu tiang agama. Ashshalatu imaduddin waman tarokaha
faqod aqamadin waman tarokaha faqod hadamadin. Shalat adalah tiang agama barang
siapa mendirikan shalat berarti dia menegakkan agamanya dan barang siapa
meninggalkan shalat maka dia merobohkan agamanya. Dan shalat ini dapat mencegah
perbuatan keji dan mungkar. Inna shalata tanha anil fa’sai walmumkar.
Oleh karena itu jika kita
melaksanakan shalat tetapi masih berbuat keji dan mungkar yang salah bukan
shalatnya tetapi kita belum mampu mengendalikan nafsu kita dan kita belum
memahami shalat secara hakiki. Kita baru menjalankan shalat. Shalat belum
tembus kedalam hati kita. Shalat yang seperti ini hanya akan membuat cape diri
kita pada akhirnya kita merasa terbebani dengan shalat. Padahal shalat adalah
kebutuhan bagi kita. Kita yang butuh sebab shalat adalah tolok ukur amal ibadah
kita nanti di yaumil akhir. Barang siapa baik shalatnya insyaallah baik seluruh
amal ibadahnya dan barang siapa jelek shalatnya maka jelek seluruh amal
ibadahnya.
Untuk itu jangan tinggalakan
shalat dan jangan merasa terbebani dengan shalat, tetapi jadikan shalat adalah
kebutuhan kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar