Senin, 07 September 2015

UJIAN SHALAT HARIAN

Shalat harian hanya dibatasi oleh waktu shalat yang telah ditetapkan oleh nabi berdasarkan contoh shalat yang di contohkan oleh malaikat Jibril. Tempat boleh dimana saja yang penting bersih dan suci dari hadats dan najis. Boleh di masjid, mushola, rumah, pinggir kali, pinggir jalan, di hutan, di pantai, di kendaraan dan tempat – tempat manapun yang penting bisa untuk shalat. Boleh dilakukan sendiri, maupun berjama’ah. Tetapi dalam shalat harian ini di utamakan shalat berjama’ah. Sebab diganjar lebih banyak 27 derajat dari pada shalat sendiri.  Dan ini merupakan ujian bagi seorang muslim dalam menjalankan shalat yang mampu meningkatkan keimanan kita.
Shalat harian ini merupakan suatu pondasi seorang muslim untuk melaksanakan ketaatan kepada allah. Dan shalat tidak boleh ditinggalkan baik dalam keadaan lapang maupun sempit. Dalam keadaan kaya maupun miskin, dalam keadaan sehat maupun sakit, dalam keadaan iklas maupun terpaksa, bahkan kalau sudah tidak mampu shalat baik dengan berdiri, duduk, berbaring, isyarat, matipun harus dishalatkan.
Betapa pentingnya shalat ini sebab shalat merupakan suatu tiang agama. Ashshalatu imaduddin waman tarokaha faqod aqamadin waman tarokaha faqod hadamadin. Shalat adalah tiang agama barang siapa mendirikan shalat berarti dia menegakkan agamanya dan barang siapa meninggalkan shalat maka dia merobohkan agamanya. Dan shalat ini dapat mencegah perbuatan keji dan mungkar. Inna shalata tanha anil fa’sai walmumkar.
Oleh karena itu jika kita melaksanakan shalat tetapi masih berbuat keji dan mungkar yang salah bukan shalatnya tetapi kita belum mampu mengendalikan nafsu kita dan kita belum memahami shalat secara hakiki. Kita baru menjalankan shalat. Shalat belum tembus kedalam hati kita. Shalat yang seperti ini hanya akan membuat cape diri kita pada akhirnya kita merasa terbebani dengan shalat. Padahal shalat adalah kebutuhan bagi kita. Kita yang butuh sebab shalat adalah tolok ukur amal ibadah kita nanti di yaumil akhir. Barang siapa baik shalatnya insyaallah baik seluruh amal ibadahnya dan barang siapa jelek shalatnya maka jelek seluruh amal ibadahnya.

Untuk itu jangan tinggalakan shalat dan jangan merasa terbebani dengan shalat, tetapi jadikan shalat adalah kebutuhan kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar