Mengapa kamu tidak bertaqwa ?
Setiap Rasul yang datang memberi peringatan kepada umatnya
pasti ditentang dengan berbagai macam cara dan motif tergantung dari setiap
generasi yang dida’wahkan. Seperti halnya generasi Nabi Syuaib beliau menyuruh
manusia berbuat jujur dalam hal takaran dan timbangan dan tidak boleh merugikan
mansia dengan hal itu namun umatnya malah menentang dan menganggap dia seperti
orang yang kena sihir
Ketika Syua'ib berkata kepada mereka : " Mengapa kamu tidak bertaqwa ? ( Asy - Syu'ara : 177 )
Inilah
setiap awal peringatan bagi manusia untuk kembali kejalan yang lurus pasti
ditolak dengan mengatakan bahwa Nabi yang membawa kebenaran adalah seorang yang
terkena sihir. Seorang yang ingin dihormati, seorang yang menganggap dirinya
suci. Mereka tidak mau menerima ajakan dan seruan ke jalan yang lurus untuk
menghindarkan siksa dan murka Allah bahkan mereka menantang untuk membuktikan
ancaman yang sampaikan oleh para Nabi dan Rasul – Nya. Maka
generasi nabi Syuaib ditimpa azab asap hitam yang membinasakan mereka
disebabkan kemungkaran dan memusuhi utusan – Nya.
Timbangan
alat ukur untuk menentukan keseimbangan agar tidak berat sebelah, sehingga kita
akan berlaku adil dan jujur bila kita mampu menimbang dengan baik setiap
perkara yang kita hadapi. Kita tidak boleh pilih kasih dalam menentukan
kebenaran tidak memandang kepada sanak keluarga sebab timbangan adalah
merupakan suatu kebenaran yang hakiki, agar tercipta kerukunan umat dan
menempatkan proforsi manusia pada porsinya masing – masing.
Kalau
kita berat sebelah dalam menentukan timbangan maka akan terjadi kegoncangan
yang mengakibatkan ketidak teraturan dalam kehidupan. Bila hal ini dilakukan
terus menerus maka akan terjadi penumpukan persoalan yang pada akhirnya
menimbulkan ketidak puasan dalam masyarakat dan menimbulkan malapetaka yang
luar biasa.
Takaran
juga merupakan suatu alat ukur untuk menentukan kebenaran sesuai dengan fitrah
manusia. Jika kita menakar dengan hawa nafsu maka akan menimbulkan suatu
perbedaan derajat yang mengakibatkan kita tidak akan bisa berdiri normal dalam
menentukan hukum yang berlaku. Oleh karena itu kita harus menakar semua masalah
dengan kebenaran yang datangnya dari Allah, bukan kebenaran yang ditentukan
oleh manusia.
Kita
sebagai manusia harus tunduk dan patuh pada setiap aturan yang telah ditetapkan
oleh Allah niscaya kita akan menemukan kedamaian dalam hidup sebab semua sudah
diukur dan ditimbang sesuai dengan kemampuan kita. Allah tidak akan memberikan
beban kepada kita melebihi kesanggupan dan kemampuan kita. Kalau kita menerima
semua apa yang terjadi itu kita pasti mampu menyelesaikan semua persoalan yang
kita hadapi. Tinggal masalahnya kita mau bersabar dan menerima aturan Allah
atau kita ingkar dan mencari pembenaran sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar